Saturday, April 16, 2016

Six Sigma dan Total Quality Management

Six Sigma dan Total Quality Management


A.   Six Sigma.
Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun faktor kelebihan/keunggulan dalam bersaing melalui peningkatan proses bisnis dengan mengurangi penyimpangan terhadap proses bisnis yang sudah ada atau yang telah berjalan .

Mikel Harry dan Richaed Shroeder mengenalkan konsep Six Sigma ini dalam bukunya yang berjudul Six Sigma The Breakthrough Management Strategy Revolution The World’s Top Corporation.
Di dalam konsep Six Sigma, dalam seluruh aspek hubungan usaha, selalu ada kualitas untuk menentukan bahwa usaha tersebut bermutu. Kualitas merupakan suatu usaha peningkatan suatu nilai untuk costumer maupun perusahaan.

Definisi Six Sigma.
dalam pelaksaanya six sigma menunjukkan hal-hal solusi , meliputi
1.   Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus pada alat terlebih dalam penggunaan alat agar mencapai hasil yg terukur.
2.   Menggunakan, cycle time, isu biaya dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yg harus di perbaiki.
3.   Six sigma menciptakan change agent (agen perubahan) yang tidak bekerja di Quality Department. Green belt (Ban hijau) merupakan para operator yang bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya.
4.   Six sigma menyatukan sekaligus memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah merupakan salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.




Faktor penting dalam implementasi Six Sigma.
1.   Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yang di latih dan pastinya terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
 2.   Dukungan dari Top level.(butuh rujukan) Six sigma akan menawarkan suatu  pencapaian yang terukur yang tak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yang semestinya di lakukan di bidangnya [Black Belt, Project Champion, Executive Champion.

3.   Alat ukur yang baru, dengan menggunakan Defects Per Million Opportunities (DPMO) yang berhubungan sangat lah erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi pelanggan , yangg biasa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan.
4.   Training yang berbeda dengan yang sudah pernahada. Anggota proyek Six Sigma merupakan mereka yang sudah pernah di training secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma.
5.   Tradisi suatu perusahaan yang baru, yaitu melakukan promosi usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus dan kontinu .





B.   Total Quality Management.

Total Quality Management merupakan cara untuk menaikan performansi continuous quality improvement (secara terus menerus) pada setiap level ope.


Definisi Total Quality Management.
Mendefinisikan kualitas memerlukan suatu pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, meliputi
1)  Kualitas meliputi jasa, produk,  proses ,manusia, dan lingkungan
2)  Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
3)  Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
 4)  Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini sangat lah mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang berbeda /lain).


Faktor Penting Total Quality Management.

1.       Kualitas dapat dikelola (Managed)
Banyak perusahaan berkubang dalam siklus Keluhan Pelanggan dan berulang Kekacauan. Mereka percaya operasi mereka terlalu besar untuk mencapai efektif dalam mengelola tingkat kualitas. Langkah pertama yaitu  didalam proses TQM merupakan proses untuk menyadari ada nya Masalah dan hal tersebut dapat dikontrol.



2.       Temukan Obatnya, Jangan Mengobati Gejala
Jika Anda hanya menutupi secara temporari atas masalah-masalah yang mendasari dalam proses, Anda tak akan pernah mampu meraih/mencapai potensi Anda.  Ketika, Departemen Marketing tak mencapai target, Anda mungkin menemukan bahwa itu terjadi dikarenakan faktor eksternal seperti manufaktur, vendor, maka segeralah perbaiki.

3.       Proses sebagai masalah bukan orang-orangnya
Ketika Anda mendapati masalah sebuhungan proses dan prosedur yang ada, bukan lah suatu  masalah berapa banyak Anda melakukan Perekrutan dan Pelatihan Karyawan Baru.


.
4.       Kualitas adalah suatu yang terukur
Total Quality Management akan efektif ketika seeorang bisa mendapatkan suatu hasil yang terukur.  Anda perlu mengetauhi sejauh mana proses implementasi berakibat sesuai yang diharapkan.  Hal seperti ini bisa mempermudah penentuan tujuan kedepannya dan setiap lini nya dapat bekerja sama dengan baik.
5.       Tiap orang bertanggung jawab terhadap Kualitas
Setiap lini karyawan dari sejak level dasar (paling bawah) sampai puncak pimpinan harus memahami bahwa mereka memiliki bagian dalam mencapai Tingkat Tertinggi Kualitas Produk dan Jasa yang ditawarkan.  Tiap orang mempunyai costumer untuk dapat dipuaskan dan harus dilakukan bertahap dan bertanggung jawab.  

6.       Kualitas adalah Investasi Jangka Panjang
Total Quality Management merupakan program jangka panjang yang  bukan semata mata ketika seseorang mendapatkan perangkat lunak Quality Mangement System, hal tersebut menjadi selesai.

7.     Perbaikan Kualitas harus berkelanjutan
Kualitas bukan hal yang selesai ketika hasil sudah didapat, namun merupakan proyek berkelanjutan dan berkesinambungan secara periodik demi loyalitas dan kepuasaan pelanggan.



No comments:

Post a Comment