Thursday, May 10, 2018

Passive Voice

Passive voice adalah suatu bentuk gramatikal dimana subjek kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi atau ditindaklanjuti agent lain yang disebutkan ataupun tidak.

 Berikut ini adalah contoh kalimat dari passive voice
1.        Present tense
Active:
S+ verb 1/ verb 1-s/es+ O
Farhan reads a magazine
Passive:
O+ am/is/are+ verb 3+ by+ S
A magazine read is read by Farhan

2.       Present Continuous Tense
Active:
S+ Am/is/are+ (V1+ing)+ O
Farhan is read a magazine
Passive:
O+ am/is/are+ being+ verb 3+ by+ S
A magazine is being read by Farhan

3.       Present Perfect Tense
Active:
Aktif: S+ have/has+ verb 3+ O
Juneadi has read a Magazine
Passive:
Pasif: O+ have/has+ been+ verb 3+ by+ S
A Magazine has been read by Farhan

4.       Past Tense
Active:
S + verb-2 +O
Farhan read a Magazine
Passive:
S (direct object) + was/were + past participle +/- by … (agent)
A Magazine was read by Farhan

5.       Past Continous Tense
Active:
S+was/were+V.ing
Farhan was read a Magazine
Passive:
to be +V3
A Magazine was being read by farhan




6.       Past Perfect Tense
Active:
S+had+V3
Farhan had read a Magazine
Passive:
A magazine had been read by Farhan

7.       Future tense
Active
S+will+V1
Farhan will read a Magazine
Passive
A Magazine will be read by Farhan


Monday, April 9, 2018

Affirmative Agreement, Negative Agreement, dan Verbs as Complement (Bahasa inggris bisnis 2)


Affirmative Agreement, Negative Agreement, dan Verbs as Complement
1) Affirmative Agreement

Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata “so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan “too”. Silahkan perhatikan rumus berikut:
Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to be” digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
1.     I am thirsty = I am thirsty, and you are too.
2.    You are thirsty = I am thirsty, and so are you.

Affirmative statement (to be) + and +                 Subject + to be + too
                                                                              So + to be + subject

Wednesday, March 29, 2017

Teknik Animasi Dalam Pembuatan Film

Dunia animasi dan industry film telah berkembang pesat seiring dengan majunya teknologi informasi dan komputer. Penggunaan animasi menjadi populer dan sering kita lihat di sekitar kita, melalui game movie, iklan televisi, dan film animasi itu sendiri. Industri film animasi mulai menunjukkan kemajuan,yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan memproduksi animasi untuk mengisi kebutuhan penikmat film. Film finding nemo salah satu film  yang dibuat dengan perangkat lunak pengolah 3D dan teknologi CGI. Penggunaan teknologi ini membuat animasi pada film tersebut terlihat nyata.

CGI (singkatan dari Coputer-Generated Imagery) adalah sebuah teknik pencitraan 3D yang dilakukan oleh komputer pada media tertentu. CGI termasuk kedalam golongan spesial efek yang biasa digunakan dalam pembuatan video game ,film,  dan iklan televisi.

Pembuatan animasi nemo dengan menggunakan teknologi CGI ada beberapa tahap diantaranya : 
1. Tahap scanning di USC ICT


USC ICT  (University of Southern California Institute for Creative) adalah proyek animasi untuk membuat sebuah wajah secara digital dengan cara melakukan scan pada wajah disertai pencahayaan sehingga menciptakan hasil yang baru dalam bentuk tangkapan wajah 3D, pemodelan karakter, animasi, dan rendering.Proyek ini bertujuan untuk membuat sebuah wajah yang sintetis dan tampak nyata.

2. Tahap on set capture


Data yang dihasilkan ICT digabungkan ke sebuah kamera baru yang dipasangkan ke kepala aktor. Aktor seperti layaknya menggunakan helm yang dilengkapi dengan empat kamera yang dapat memetakan ekspresi wajah aktor secara akurat. Pada tahap ini, gerakan-gerakan atau lekukan dari wajah aktor diambil sampel datanya berkali – kali. model tersebut menunjukkan aksi pada wajah yang sama seperti actor.
3.  Tahap Modeling dan Rigging


Setelah mendapatkan data wajah atau karakter pada set capture. Pada tahap modeling, para pemodel mulai membentuk kawat yang disebut "armature", membentuk geometri, membentuk basic surface, dan memperhalus bentuk hingga menjadi bentuk yang sempurna.
Selanjutnya tahap Rigging, proses ini untuk mengevaluasi dan menentukan bagaimana karakter ini harus bergerak, di mana letak bagian tubuh mulai dari otot, sendi dan tulang akan berada di bawah kulit karakter dan seberapa realistis karakter tersebut akan dibuat. Berbagai hitungan matematika digunakan untuk membuat bagian ini di seluruh tubuh, wajah, rambut dan pakaian karakter. Tidak hanya itu, animator juga harus membuat posisi karakter saat berdiri,berlari,membungkuk dan masih banyak lagi.
Pada tahap ini, model tersebut sudah disiapkan agar para animator sedemikian rupa mulai dari engsel dan indera tubuh lainnya agar bisa digerakkan oleh para animator dalam tahap selanjutnya. 

4. Tahap Animating dan Lighting

Selanjutnya tahap animating, tahap ini membuat karakter menjadi hidup dalam komputer. Membuat para karakter ini bergerak, berekspresi, mengartikulasikan ribuan kontrol yang diciptakan dan menyinkronkan mereka. Setelah itu tahap lighting, tahap ini animator membuat warna wajah yang benar disertai aliran darah yang dinamis. Hue dan saturanation (warna dan intensitas warna) sangat mempengaruhi warna aliran darah pada wajah atau karakter. Animating dan Lighting harus saling berkolaborasi karena pada saat posisi karakter atau wajah bergerak, warna aliran darah juga harus ikut mengikutin pola pergerakan dari wajah atau karakter tersebut.

5. Tahap Re-targeting
Pada tahap ini animator menargetkan ulang ke model lain. model yang telah dibuat sebelumnya di targetkan ke model lain sehingga model tersebut menjadi satu model yang lebih realistis. Setelah  menargetkan ke model lain, animator juga harus menggabungkan efek animasi yang kompleks seperti awan,air,kabut, dan lain lain.

Setelah semua tahap selesai, animator juga membuat efek visual untuk lingkungan disekitar aktor. Untuk background/ latar diberi dinding bewarna biru dan diedit dengan teknologi CGI sehingga latar menyatu dengan karakter lain. 










Sunday, January 8, 2017

The Role of Information and Communication Technology in Competitive Intelligence (Dirk Vriens University of Nijmegen ,The Netherlands)





Part12 / Batasan 12
kelompok 3ka24 :
1. muhamad ilham
2. fahmi dirgantara
3.eko prakoso

ABSTRACT

Bab ini membahas peran ICT untuk kegiatan intelijen kompetitif.Untuk tujuan ini, dimulai dengan pengenalan intelijen kompetitif.Selanjutnya, ini membahas kemungkinan untuk menggunakan ICT aktivitas intelijen. Dalam hal ini diskusi perhatian dibayar untuk penggunaan Internet, untuk tujuan umum alat-alat ICT dirancang untuk satu atau lebih dari tahap intelijen,dan bisnis intelijen alat (gudang data dan alatalat untuk mengambil”dan menyajikan data di dalamnya). Akhirnya, bab menjelaskan bagaimana organisasi dapat memilih ICT aplikasi untuk mendukung kegiatan intelijen mereka.

Friday, June 24, 2016

Manajemen Layanan Sistem informasi (ISMS)

Softskill Manajemen Layanan Sistem Informasi

Pengertian, manfaat perlindungan terhadap aspek-aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS)

manajemen layan sistem informasi (SDLC)


Jelaskan apa yang di maksud dengan SDLC beserta buatkan contoh untuk masing-masing tahapan

Pengertiannya :
Sistem development life cycle (SDLC) SDLC adalah cara-cara dalam pekerjaan yg dilakukan analis

Manajemen Layanan Sistem informasi (ISMS)

Softskill Manajemen Layanan Sistem Informasi

Pengertian, manfaat perlindungan terhadap aspek-aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS)

Pengertiannya :
ISMS (Sistem Manajement Keamanan Informasi) , rata2 digunakan manajer untuk mengukur, menganalisa, dan mengendalikan keamanan informasi mereka. Konsep utama Sistem Manajement Keamanan Informasi  suatu organisasi adalah untuk membuat sebuah rancangan, mengimplementasikan, dan memelihara  rangkaian terpadu suatu proses dan sistem untuk secara efektif mengelola suatu keamanan informasi serta  meminimalkan risiko keamanan informasi.
Manajemen Keamanan Informasi ini dapat memberi perlindungan informasi dan penghitungan  asset. Standar ISO/IEC 27001:2005 merupakan proses dari suatu mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan di dalam suatu organisasi untuk mendapatkan service keamanan dalam rangka yang bertujuan meminimalisir risiko aset dan memastikan keberlangsungan bisnis. Faktor Servis keamanan yang utama harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.    Information Confidentiality  (Kerahasiaan Informasi)
2.    Information Integrity (Integritas Informasi)
3.    Services Availibility (Ketersediaan servis)
Manajemen Keamanan Informasi ini mempunyai 3 bagian kunci dalam  menyediakan jaminan layanan keamanan informasi, diantaranya :
1.    Kerahasiaan
Memastikan informasi bisa diakses hanya untuk mereka yang memiliki hak untuk mempunyai akses.
2.    Integritas
Melindungi kelengkapan serta ketelitian suatu informasi  dan juga akan memproses metoda.
3.    Ketersediaan
Memastikan bahwa para pemakainya memiliki hak akses ke-informasi serta berhubungan dengan aset saat diperlukan.

Manfaatnya :
Beberapa manfaat yang akan didapat dari ISMS (Information Security Management System), yaitu :
1.    ISO 27001 meminta Anda agar terus meningkatkan system keamanan informasi dari perusahaan yang anda kelola . Hal ini membantu Anda untuk lebih menentukan jumlah keamanan yang sangat akurat yang diperlukan di perusahaan. Sumber daya yang dihabiskan tidaklah terlalu sedikit, serta tidak terlalu banyak, tapi dalam jumlah yang tepat.
2.    Memberikan sebuah keyakinan dan jaminan kepada klien ataupun mitra dagang, bahwasanya perusahaan punya suatu manajemen keamanan informasi yang layak/baik sesuai dengan standart internasional. Selain itu, ISO 27001 juga bisa diper-gugunakan untuk mempromosikan suatu perusahaan.
3.    Memastikan bahwa organisasi Anda memiliki kontrol yang terkait dengan keamanan informasi terhadap lingkungan pada proses bisnisnya yang mungkin akan menimbulkan resiko atau suatu gangguan tertentu.
4.    Operasional organisasi atau perusahaan akan berjalan secara baik dikarenakan tugas ,tanggung jawab dan proses bisnis secara jelas terdefinisi.
5.    Membantu organisasi dalam menjalankan perubahan2 baik yg berkesinambungan dalam pengelolaan sistem keamanan informasi.